Rabu, 16 April 2014

Anemia Pada Kehamilan

Oleh : Yulaeka

Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi eritropoetin. Akibatnya volume plasma bertambah dan sel darah merah  (eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besarjika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi.
Ekspansi volume plasma merupaka penyebab anemia fisiologik pada kehamilan. Volume plasma yang terekspansi menurunkan hematokrit (Ht), konsentrasi hemoglobin darah (Hb), dan hitung eritrosit, tetapi tidak menurunkan jumlah absolute Hb atau eritrosit dalam sirkulasi. Mekanisme yang mendasari perubahan ini belum jelas. Ada spekulasi bahwa anemia fifiologik dalam kehamilan bertujuan menurunkan viskositas darah maternal sehingga meningkatkan perfusi plasental dan membantu penghantaran oksigen serta nutrisi ke janin.
Ekspansi volume plasma mulai pada minggu ke6 kehamilan dan mencapai maksimum pada minggu ke-24 kehamilan, tetapi dapat terus meninggkat sampai minggu ke-37 kehamilan. Pada titik puncaknya, volume plasma sekitar 40 % lebih tinggi pada ibu hamil dibandingkan dengan perempuan yang tidak hamil. Penurunan hematokrit, konsentrasi hemoglobin dan hitung eritrosit biasanya tampak pada minggu ke-7 sampai ke-8 kehamilandan terus menurun sampai minggu ke-16 sampai ke-22 ketika titik keseimbangan tercapai.
Suatu penelitian me,perlihatkan perubahan konsentrasi Hb sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester pertama, konsentrasi Hb tampak menurun,  kecuali pada perempuan yang memiliki kadar Hb rendah (< 11 gr/dl). Konsentrasi paling rendah didapatkan pada trimester kedua , yaitu pada usia kehamilan sekitar 30 minggu . pada trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan kadar Hb tinggi (<14,6 gr/dl) pada pemeriksaan pertama.
Anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb atau hitung eritrosit dibawah batas “normal”. Namun, nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketiga parameter laboratorium tersebut bervariasi selaama periode kehamilan. Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobin dibawah 11 gr/dl atau hematokrit kurang dari 33%. Namun, CDC membuat nilai batas khusus berdasarkan trimester kehamilan dan status merokok. Dalam praktik rutin , konsentrasi Hb kurang dari 11gr/dl pada akhir trimester pertama dan <10 gr/dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan menjadi batas bawah untuk mencari penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai-nilai ini kurang lebih  sama nilai Hb terendah pada ibu-ibu hamil yang mendapat suplementasi besi yaitu 11,0 gr/dl pada trimester pertama dan 10,5 gr/dl pada trimester kedua dan ketiga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar